Kamu Tidak Sendiri (ESSAY LOMBOK)
Berlokasi di Cincin Api Pasifik (wilayah dengan
banyak aktivitas tektonik) Indonesia harus siap menghadapi resiko letusan
gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Kali ini Indonesia kembali berduka
karena pada tanggal 29 juli 2018, Pulau Lombok diguncang dengan kekuatan 6,4Mw.
Pusat gempa berada di 47 km timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan
kedalaman 24 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di seluruh wilayah Pulau
Lombok, Pulau Bali, dan Pulau Sumbawa.
Gempa bumi
ini berpusat di darat di dekat Gunung Rinjani wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Setelah gempa utama 6,4 Mw pada pukul 06.47 WITA hingga pukul 10.20 WITA, telah
terjadi 124 gempa bumi susulan dengan empat gempa berkekuatan lebih dari 5,0 Mw
dan yang terbesar 5,7 Mw pada pukul 10.16 WITA.
Kembali
terjadinya gempa pada hari Minggu, 5 Agustus 2018 sekitar pukul 18.46 WIB,
dengan titik koordinat 116,48 derajat BT dan 8,39 derajat LS. Gempa kali ini
lebih besar dengan magnitudo 7,0 dan kedalaman 15 km. Gempa ini menimbulkan
tsunami kecil dengan ketinggian maksimum 0,13 m dicarik dan 0,1 di Badas.
Adapun beberapa fakta lain yang terjadi dalam peristiwa kali ini. Antara
lain:
1.
Gempa berulang kali terjadi
Seperti yang dilansir
oleh kompas.com, dalam sehari gempa dengan magnitudo lebih dari 5 terjadi
berulang kali. Pada siang hari, misalnya, gempa berkekuatan 5,4 dan 6,5 terjadi
hanya dalam selang waktu 4 menit.
Pada malam hari, barulah
gempa berkekuatan 6,9 terjadi, tepatnya pada pukul 22.56 WITA. Pasca-gempa yang
menghentak ini, BMKG mencatat hingga Senin (20/8/2018) pukul 11.00 WITA, telah
terjadi 101 kali gempa susulan.
Dari 101 kali gempa susulan tersebut, sembilan di
antaranya dirasakan kuat. Namun, tidak satupun yang berpotensi tsunami.
2. Upaya Penyisiran dan Evakuasi Korban Terkendala
Akses Komunikasi
TIM SAR terus melakukan evakuasi dan
penyisirian korban gempa 7 SR tersebut. Akses komunikasi menjadi kendala dalam
upaya pencarian dan evakuasi.
"Tim SAR beserta tim gabungan masih terus
melakukan evakuasi dan penyisiran. Kondisi malam hari dan sebagian komunikasi
yang mati menyebabkan kendala di lapangan," ujar Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugoroho dalam keterangan tertulisnya,
Senin (6/8/2018).
Kepala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei telah tiba
Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu, dua helikopter juga
dikirimkan ke NTB untuk proses penanggulangan bencana gempa 7 SR yang
mengguncang kawasan NTB pada Minggu (5/8/2018).
"Kepala
BNPB Willem Rampangilei bersama jajaran BNPB telah tiba di Lombok Utara
menggunakan pesawat khusus dari Bandara Halim Perdanakusuma. Tambahan bantuan
logistik dan peralatan segera dikirimkan," ujar Sutopo Purwo Nugroho.
"2 helikopter untuk mendukung penanganan darurat dikirimkan," tambahnya. fokus utama saat ini adalah pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, air bersih, permakanan, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya. Kegiatan belajar mengajar di sekolah di wilayah Lombok Utara, Lombok Timur, dan Mataram akan diliburkan pada 6/8/2018 karena dikhawatirkan bangunan sekolah membahayakan siswa. Akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh petugas," katanya.
"2 helikopter untuk mendukung penanganan darurat dikirimkan," tambahnya. fokus utama saat ini adalah pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, air bersih, permakanan, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya. Kegiatan belajar mengajar di sekolah di wilayah Lombok Utara, Lombok Timur, dan Mataram akan diliburkan pada 6/8/2018 karena dikhawatirkan bangunan sekolah membahayakan siswa. Akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh petugas," katanya.
4.
Korban Jiwa
Dari gempa yang terjadi,
laporan BNPB yang terbaru menyebutkan tercatat ada 98 korban jiwa yang
meninggal dunia, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak, dan ada ribuan
pengungsi yang tersebar di berbagai lokasi. Hingga saat ini perkiraan jumlah
korban dan kerusakan akibat gempa akan terys bertambah karena belum semua area
diperiksa langsung oleh petugas dan tim SAR gabungan.
Disebutkan pula jika
korban jiwa yang paling banyak terdapat di Kabupaten Lombok Utara. Dari total
98 orang, ada 72 korban yang berasa dari sana, sementara itu Lombok Barat
mencatat 16 orang, 4 orang dari Kota Mataram, Lombok Timur 2 orang, Lombok
Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang. Sebagian besar korban meninggal
dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan.
Setelah mengetahui peristiwa ini pastinya saya ikut
merasakan kesedihan yang mendalam. Bagaimana tidak, mereka yang tinggal disana
telah kehilangan banyak sekali seperti harta bendanya sampai orang-orang yang
mereka sayang. Saya memposisikan diri sebagai para korban bencana dan merasakan
betapa duka yang sangat mendalam yang dirasakan.
Namun
masih banyak sebagian orang yang saya temui di sosial media bukannya menolong
walau hanya sebatas mendoakan keselamatan mereka, tapi masih ada saja yang
mencemooh para korban bencana dengan alasan bahwa para korban gempa terlalu
banyak berbuat dosa sehingga diberikan sebuah peringatan atau azab terhadap apa
yang mereka telah perbuat.
Ya,
mungkin ini memang merupakan suatu pertanda ataupun peringatan dari Tuhan yang
maha kuasa, namun mari kita focus pada hikmah yang kita dapatkan dalam
peristiwa ini yakni menyadarkan diri kita untuk menigkatkan tingkat kepedulian
kita terhadap sesama.
Untuk
meningkatkan rasa kepedulian kita, saya dan teman-teman saya diberikan amanah
untuk menggalang dana demi membantu saudara-saudari kita yang terkena musibah. Mungkin
untuk menggalang dana ini kesulitan yang dihadapi yaitu susah-mudah. Karena
menurut saya, ada sebagian orang yang meragukan penggalangan dana tersebut bisa
sampai atau tidak kepada yang membutuhkan. Saya berspekulasi bahwa mereka ragu
dengan ber-alasan bencana yang terjadi sangat jauh bahkan hingga diluar pulau
mereka dan banyak sekali oknum-oknum yang melakukan hal ini.
Pada
saat penggalangan dana saya mendapatkan pengalaman tersebut, ada beberapa
dermawan yang bertanya akan kejaminan/kebenaran penggalangan dana ini. Karena
saya dan teman-teman membawa nama salah satu organisasi kemanusiaan, saya
meyakinkan dermawan tersebut dengan sangat detail mulai dari mengenalkan
organisasi kemanusiaan tersebut hingga memberitahu penanggung jawab akan aksi
penggalangan ini.
Saya-pun
mendapatkan pengalaman yang menarik dari penggalangan ini yaitu pada saat saya
ingin menghampiri salah satu calon dermawan, calon dermawan yang ingin saya
hampiri pun lambat laun berjalan menyamping seperti kepiting yang mencari
perlindungan.
Kopi
yang tumpah masih bisa dibuat lagi. Kota yang hancur masih bisa dibangun
kembali. Gempa memang telah meluluh lantahkan kota Lombok, tapi tidak dapat
meluluh lantahkan semangat dan keyakinan kita. Mari kita bersama-sama
mengulurkan tangan membantu saudara kita. Tidakkah engkau dengar isak tangis
mereka? Kita Indonesia, Indonesia Satu!
Sumber informasi :
https://regional.kompas.com/read/2018/08/20/19114491/7-fakta-terbaru-rentetan-gempa-lombok-dari-101-gempa-susulan-hingga-warga
Comments
Post a Comment